Senin, 05 September 2022

Cultivation of Ornamental Plants with Hormones

 

 

TALKSHOW ESHA FLORA

Boxies 123

Sabtu, 3 September 2022, Jam : 13.00 – 15.00

 

Budidaya Tanaman Hias dengan Hormon.

( Mengendalikan Pertumbuhan Tanaman Sesuai Keinginan Kita )

 

Ir. Edhi Sandra MSi

Ir. Hapsiati

Azizah Zahra S Hut

Rifda Afifah S Hut

 

 

1.Pendahuluan

Seringkali kita dihadapkan pada berbagai masalah yang tidak kita ketahui penyebabnya. Seringkali pertumbuhan tanaman yang kita rawat tidak sesuai dengan keinginan kita.  Kata orang harusnya hal tersebut bisa dilakukan tapi ketika dicoba koq ternyata tidak berhasil, sering gagal. Secara teoritis harusnya bisa tapi kenapa saat kita lakukan gagal. Pak Barli menyetek dengan satu ruas, satu mata tunas berhasil tapi kenapa kita gagal, Katanya harus begini tapi nyatanya begitu, teoritisnya begitu tapi ternyata hasilnya begini.  Demikian banyak hal dan informasi yang simpang siur yang membuat kita pusing dan bingung untuk mengatasi masalah tersebut

 

Untuk mengetahui dan mengevaluasi itu semua maka kita harus memahami situasi dan kondisi bahan tanaman, mengetahui fisiologi tumbuhan dan karakteristik hormon atau zat yang kita gunakan untuk perlakuan tanaman.

 

Pada Talkshow inilah yang ingin saya sampaikan. Bagaimana kita mampu mengevaluasi permasalahan yang kita hadapi terkait dengan pertumbuhan tanaman. Dan bagaimana kita mampu mengendalikan pertumbuhan tanaman sesuai dengan yang diinginkan.

 

Acara ini terbuka untuk umum siapa saja boleh bergabung dan boleh bertanya. Bahkan tidak hanya saat talkshow ini saja tapi silahkan untuk bertanya diluar waktu Talkshow ini.  Kami ada di Esha Flora.

 

 

1.1.   Persepsi Yang Salah

Persepsi yang salah bisa disebabkan ketidaktahuan dan hanya berdasarkan “katanya”, tapi kita tidak berusaha untuk mengkritisi dan mengevaluasinya. Jadi semuanya dilaksanakan berdasarkan katanya dan dilakukan berdasarkan yang biasa dilakukan orang tapi tidak diketahui kenapa hal tersebut dapat terjadi.

 

1.2.   Tidak Ada Dasar dan Acuan.

Seringkali dalam melakukan perlakuan tanaman berdasarkan Kirakira atau perasaan, atau akata orang atau yang biasa dilakukan orang. Tapi kalua ditanya apa dasarnya? Apa acuannya kita tidak bisa menjawab. Jadi sebaiknya segala sesuatu yang kita lakukan harus ada dasarnya, hal tersebut akan membuat perlakuan yang kita lakukan akan lebih baik dampaknya bagi tanaman.

 

Bila ada dasarnya atau acuannya atau ada teoritisnya maka kita dapat gunakan hal tersebut sebagai dasar dalam memodifikasi perlakuan terhadap tanaman. Atau menentukan pola fikir dan sikap kita terhadap tanaman.

Contoh :

1. Photos of syntasis occurring during the day? True or false?

Most people answer correctly. The correct answer refers to the natural conditions, the conventional conditions, that is, the mahahari shines during the day.

Actually, the theoretical basis of photosynthesis is that photosynthesis will occur when there is a ray not because of the daylight. So even at night if there is light, photosynthesis will occur. That is why the farmers of chrysanthemums increase the length of irradiation with lamps so that the productivity of energy sources for growth increases. The impact is that growth will increase and be faster so that it will harvest faster. This will reduce the operational costs of cultivation so that it is more efficient and effective and increases profits. Similarly with houseplants. We can cultivate it so that it grows faster by adding irradiation so that growth will increase.

 

2. Plants should not be placed in the house because they can cause a lack of oxygen?

The answer: Most people answer Yes, because nocturnal plants do not photosynthesize and plants produce CO2 at night, making it dangerous for the inhabitants of the house and can lack oxygen.

Let's evaluate :

2.1. That the plant will carry out photosynthesis when there is a ray. So the presence of light rays in the house will also be able to cause photosynthesis and will produce oxygen. So plants not only produce CO2 but also produce O2 when there is a ray.

2.2. That the amount of O2 consumed by plants is not as great as that consumed by humans. This is calculated based on the number of biomasses from the plant compared to human biomass. The magnitude of the biomass indicates the number of cells that are respiring/breathing, and requires O2 and produces CO2. In addition, humans perform more movements than plants so that oxygen consumption is more than plants that are stationary.

2.3. That air circulation is open, circulating so that the availability of oxygen and Co2 in the air will not always be available.

 

3. Fertilizing is done once a week? True or false?

Answer: It's different to have it twice a week, once a week, or even once a month? Which one is correct? What is the basis for cultivating? is what we are giving adequate or not?

We humans eat a day 2-3 times, can we eat once a week directly 3 x 7 days = 21 plates directly at a time? Why can't it? Our eating capacity/ability to eat is not that much, on the other hand every day we need to eat for our energy to work daily. Similarly, with plants, every day needs to eat and the number of meals is also limited, there is a daily feeding capacity. Humans eat a capacity of 2-3 plates per day, if the plant is what capacity? What is the reference or basis?

 

The abundance of food is limited by the transpiration process. The process of transpiration is the process of rising water from within the growing medium into the roots, then to the stem and on to the leaves and out through the leaf stomata. The rising water brings food ingredients from the planting media.

 

2. Permasalahan :

2.1. Tanaman hias tumbuh tidak sesuai yang diinginkan.

2.2. Pertumbuhan lambat

2.3. Perbanyakan banyak gagal.

2.4. Pertumbuhan tidak optimal walau sudah dipupuk.

2.5. Tanaman tidak rimbun.

2.6. Daun kerdil, kecil dan sedikit

2.7. Tanaman lambat laun mati.

2.8. Perakaran gagal

2.9. Tunas mati

2.10. Tanaman Tidak bisa berbunga

 

3. Apa Penyebabnya :

 

3.1. Terperangkap situasi dan kondisi fisiologis dan lingkungan

3.2. Salah perlakuan pemupukan.

3.3. Keterbatasan sumber energi dan jaringan dan organ tanaman

3.4. Terlalu subur

3.5. Terperangkap kondisi tua.

3.6. Terperangkap pada keterbatasan dukungan faktor pertumbuhan.

 

 

4.Sepuluh Faktor Pertumbuhan Penting

 4.1. Sumber energi

 4.2. Unsur hara : Makro dan mikro

 4.3. Mineral

 4.4. Vitamin

 4.5. Asam Amino

 4.6. Asam Lemak

 4.7. Hormon

 4.8. Enzim

 4.9. Organik khusus

 4.10. Hayati 

 

 

5. Hormon Berperan Sebagai Driver.

 

6. Mengendalikan Pertumbuhan Tanaman.

 

6.1. Membungakan secara serentak perlu untuk penyilangan ( aglonema).

               Ada dua metode Yang pertama langsung diberikan hormone giberelin dalam konsentrasi tinggi untuk” memaksa tanaman (aglonema) mau berbunga. Kemampuan berbunga ini/ atau daya dorong ini harus lebih kuat dari kondisi hormonal indogennya. Formula konsentrasi hormonnya adalah GA 3 100 mg/l di langsung di semprotykan ke tanaman dan media sebanyak sekitar 10 ml sampai 30 ml sesuai dengan ukuran potnya. Penyemprotan diberikan selama 10 hari secara terus menerus setiap hari pagi dan sore agar kondisi dominasi hormonal di dalam tanaman selalu di dominasi oleh dominasi hormon giberelin selama 10 hari terus-menerus hal ini akan membuat tanaman mampu mengatasi dominasi hormonal lainnya dan beralih ke dominasi hormon giberelin sehingga dapat berbunga.

               Bila masih kurang kuat maka gormula hormon bunga bisa lebih dikuatkan lagi dengan menggabungkan dua ragam hormon giberelin agar daya dorong untuk berbunga dan berbuahnya menjadi lebih kuat. Formula : GA3 100 mg/l dan GA4-7 100 mg/l formula ini disemprotkan ke tanamnan dan media tanam sekita 10 ml – 50 ml sesuai dengan ukuran potnya. Perlakuan disemprotkan selama 10 hari pagi sore.

               Bila ternyata belum mampu membungakan juga maka masalah bukan di fungsional hormonalnya tapi di masalah lainnya biasanya terkait energi yang digunakan untuk pembungaannya yang kurang. Oleh sebab itulah maka bisa kita buatkan Formula Perlakuan : 1. Perlakuan paclobutraziol 500 mg/l diberikan pada tanaman selama 1 bulan bila ukuran kecil 3 bulan untuk ukran pohon. Perlakuan penyemprotan Paclobutrazol sampai tidak ada lagi pembelahan sel, tidak ada lagi pertumbuhan vegetative.  2. Setelah satu bulan atau 3 bulan maka diberi formula hormone giberelin bisa formula tunggal GA3 atau gabungan dengan GA 4-7. Seperti di atas. Pemberian Paclobutrazol untuk menyimpan cadangan makanan. Dengan dihambatnya pembelahan sel maka tidak ada pertumbuhan. Tidak ada pertumbuhan maka tidak mengeluarkan energi untuk pertumbuhan. Energi di tabung setelah penuh/banyak maka dibuka dan diarahkan ke pembungaan dengan giberelin, maka serentak akan berbunga semua.

 

 

6.2. Mengarahkan pertumbuhan/ energi ke Umbi/rimpang

Petani menanam jahe merah, awalnya senang karena tanaman jahe merahnya rimbun dan subur, setelah 9 bulan panen ternyata rimpang jahe merahnya sangat sedikit. Tanaman yang rimbun ternyata tidak menghasilkan rimpang jahe merah yang banyak. Energi jsutru terpakai kea rah merimbunkan tanaman sehingga untuk pertumbuhan rimpang justru menjadi sedikit.

Bagaimana solusinya agar produksi rimpang jahe merahnya menjadi optimal? Seharusnya pada saat pertumbuhan vegetative sudah optimal, maka untuk selanjutnya pertumbuhan di arahkan untuk membesarkan, dan mengisi rimpang jahe merah sehingga hasil bisa optimal.

Bagaimana caranya: di awal saat mulai semai rimpang maka formulasi hormone adalah dominasi hormonal vegetative yaitu gabungan antara auksin dan sitokinin, dan agar hasil optimal di tambah giberelin sedikit agar penggabungan auksin dan sitokinin tidak berdampak negative (saling melemahkan). Formula vegetative: sitokini 60 %, auksin 30% dan giberelin 10%. Setelah dewasa maka pertumbuhan di arahkan ke rimpang dengan Formula: auksin 60% : sitokinin 30% dan giberelin 10%. Hormon auksin juga beragam. Hormon akar yang berkarakter serabut (kecil-kecil banyak) bisa menggunakan hormone NAA, sedang untuk menghasilkan akar sedikit tapi besar bisa menggunakan IBA, sedangkan untuk pengisian rimpang/umbi bisa menggunakan 2,4D. Jadi untuk pembesaran rimpang bisa menggunakan gabungan dari hormon auksin yang ada.

 

 

6.3. Mempercepat dan memperbanyak anakan ( aglonema)

               Setiap mahluk hidup mempunyai karakteristik genetik yang berbeda-beda termasuk terkait dengan pertumbuhannya. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Terlepas dari itu cepat dan lambatnya pertumbuhan sangat tergantung pada banyak atau sedikitnya hormone serta faktor-faktor pertumbuhan yang mendukungnya.

 

Dengan memahami karakteristik hormone maka kitab isa mempercepat pertumbuhan tanaman dan bisa pula menghambat pertumbuhan tanaman dengan menggunakan zat penghambat. Dengan memahami dan menguasai hormone maka kitab isa mengarahkan atau mengendalikan pertumbuhan tanaman.

Dengan kemampuan mengendalikan pertumbuhan tanaman, misalnya yang biasanya tumbuh satu bulan hanya satu daun, maka dengan hormone dapat dibuat satu bulan bisa tumbuh dua atau bahkan 3 daun, Yang tadinya bonggol hanya mampu menumbuhkan beberapa tunas, maka dengan hormone maka tunas yang tumbuh bisa lebih banyak. Demikian pula stek batang akan lebih cepat menghasilkan agar sehingga keberhasilan perbanyakan stek akan lebih besar.

 

Mempercepat Pertumbuhan  Tanaman

Untuk mengendalikan kearah pertumbuhan ini maka prinsipnya adalah fungsional Formula hormon haruslah bersifat kuat tapi rendah disamping itu sumber energi, vitamin dan asam amino harus memadai. Untuk mendapatkan daya dorong yang kuat tapi rendah maka kita dapat menggabungkan beberapa hormon sekelompok tapi dengan konsentrasi yang snagat rendah. Berdasar konsentrasi di dalam kultur jaringan maka konsentrasi gabungan tidak boleh lebih dari 2 mg/l. Formula : BAP 0,1 mg/l : 2 ip 0,01 mg/l ; TDZ 0,001 mg/l ; dan GA3 0,1 mg/l, Hormon auksin tidak diberikan karena konsentrasi sitokinin rendah, tapi bila ingin diberikan agar akar tetap baik boleh juga di tambah IBA 0,1 mg/l

 

Memperbanyak Anakan

               Untuk memperbanyak anak maka konsentrasi harus diatas 2 mg/l dan harus kuat, tapi agar perakaran tidak rusak maka perlu di beri hormone akar untuk mengantisipasi agar perakaran tidak rusak. Penggabungan auksindan sitokinin bersifat saling melemahkan maka perlu di beri hormone giberelin. Formula : TDZ 4 mg/l ; 2ip 8 mg/l ; BAP 10 ; IBA 2 mg/l : GA3 3 mg/l

              

 

6.4. Berbunga terus menerus

               Untuk membuat tanaman berbunga terus menerus maka prinsipnya adalah bahwa dominasi harus giberelin tinggi, tapi kemudian harus di dukung dengan 10 faktor penting. Formula : GA3 500 mg/l + Pupuk bunga 2 g/l + Vitamin B komplek 1 pil/l + Asam amino pepton 100 mg/l + myoinositol 100 mg/l = casein hidrilisat 100 mg/l = glisin 5 mg/l + sumber energi glukosa 2 ml/l + gula 30 g/l = Air Kelapa 500 ml/l.

               Tanaman juga di beri pupuk guano bisa dengan cara dilarutkan atau ditabur sebanyak 100 g/l. Formu;la tersebut sangat kaya agar tidak mendatangkan penyakit atau mikroba pathogen, bisa digunakan mikroba yang bersifat positif atau kalua untuk aglonema maka saya sarankan dengan menggunakan Antibiotik spektrum luas gabungan antara: streptomicine 250 mg/l + amoxline 250 mg/l + Kloramfenicole 250 mg/l + Micostatin 250 mg/l diberikan di formula

              

 

 

6.5. Meningkatkan keberhasilan stek permata tunas ( aglonema)

               Untuk meningkatkan keberhasilan stek per mata tunas, maka prinsipnya harus memadai untuk hormone tunas dan hormone akarnya tapi rendah saja dan diberi 10 faktor pertumbuhan dan giberelin untuk mencegah dampak kontra pemberian auksin dan sitokinin dan mempercepat pembelahan sel.

Formula : BAP 2 mg/l + IBA 0,5 mg/l  + GA3 2 mg/l + Gula  30 g/l + Vitamin B komplek IPI 1 pil/l + Pepton 100 mg/l + myoinositol 100 mg/l, Casein hidrolisat 100 mg/l + glisin 5 mg/l + Streptomicine 250 mg/l + Micostatin 250 mg/l.

Stek batang permata ruas harus di sungkup dalam kondisi kelembaban tinggi dan media tanam harus steril, setiap hari sungkup dibuka dan disemprot halus sampai terbasahi semua dan tutup lagi, lama pembukaan 1 jam pagi. Bila sungkup basah maka di lap dan disemprot alkohol. Batang yang akan di stek pun di bersihkan terlebih dahulu (di cuci bersih dengan bayclean 20 % selama 5 menit, bilas bersih sebanyak 3 kali, mkemudian di potongh-potong dengan pisau bedah steril dan bagian yang luka di beri/ diolesi dengan gabungan serbuk fungisida dan bakterisida.

 

6.6. Membuat rimbun, dan kompak

Untuk membuat rimbun maka prinsipnya adalah gabungan antara rendah dan tinggi dan kuat jadi disekitar 2-4 mg/l. Sifat kuat dilakukan dengan penggabungan hormone sekelompok. Kompak bisa dilakukan dengan mengurangi pembelahan sel sehingga arah pertumbuhan ke pembesaran sel dan penebalan sel, jadi bisa di beri zat penghambat dengan konsentrasi sekitar 20% dari total hormon sitokinin dan giberelin.

Formula : BAP 6 mg/l + 2 ip 4 mg/l + TDZ 2 mg/l _ Kolkisin 0,5 mg/l + Paclobutrazol 0,5 mg/l + GA3 2 mg/l

 

 

6.7. Membuat daun besar bulat tebal. ( aglonema)

               Untuk membuat daun besar bulat tebal maka menggunakan hormone yang membuat bongsor dan kuat yaitu TDZ,  untuk membesarkan daun bisa memberikan gabungan kinetin dan 2,4 D dan diberi kolkisin agar terjadi pelipatgandaan kromosm dan ditambah dengan giberelin agar pembelahan selo menjadi lebih cepat

Formula : TDZ 4 mg/l + Kinetin 2 mg/l + 2,4 D 2 mg/l + kolkisin 2 mg/l + GA3 2 mg/l + Paclobutrazol 2 mg/l. Formula diberikan atau disemprotkan kedaun atau tajuk.. Perlakuan diberikan seiring dengan pertumbuhan daun.

 

 Ada doorprize, hadiah permainan, ice breaking, hadiah langsung.

 

 

 

 

TalkShow  Dan Demo Esha Flora.

Boxies 123 Bogor

Sabtu, 27 Agustus 2022. Jam: 10.00 - 15.00

 

Teknologi Kultur Jaringan Untuk Mengantisipasi Tantangan Ekspor

( Teknologi Kultur Jaringan Terbaru) .

 

 

 

1. Strategi Manajemen Dan Metode Teknologi serta Formula Hormon dan Media.

 

2. Penggunaan Peralatan Yang Dapat Mempercepat Produksi Kultur Jaringan ( Aerator, shaker, Bioreaktor, TIS manual, Tenporary Immers System).

 

3. Strategi Kolaborasi Dan Kerjasama Dalam Menjawab Tantangan Ekspor Tanaman Hias

 

4. Doorprize, gift, Ice breaking berhadiah.

 

5. Konsultasi Gratis dan Diskusi santai Agribisnis Kultur Jaringan Civitas Alumni Esha Flora

 

 

ESHA FLORA UNTUK MASYARAKAT

Boxies 123 Tajur. 26 Agustus - 4 September 2022

 

 

1. Pameran dan Bursa Esha Flora : Produk Kultur, Produk Hormon, Produk Mutasi Variegata, Produk Formula Aglonema, Formula Poliploid, Formula Penghambat.

 

2. Paket Kultur Tanaman Steril dan Media Kultur Steril. Subkultur gratis ( plus diajarkan subkultur).

 

3. Kultur Tanaman Siap Aklimatisasi + Media Aklimatisasi ( plus gratis cara aklimatisasi hasil kultur).

 

4. Tanaman hasil kultur + Media stek mikro/media aklim + pupuk MS ( plus gratis cara stek mikro)

 

5. Demo Subkultur gratis, Demo aklimatisasi gratis, Demo stek mikro gratis

 

6.  Peralatan modern dan modifikasi dalam Kuljar untuk meningkatkan produktivitas : aerstor steril, shaker, bio couple, TIS ( Temporary Immers System)

 

7. Teknologi Budidaya di Dalam air ( kasus : orchidarium, anggrek di dalam air di Aquarium)

 

8. Buku-buku Esha Flora : Kultur Jaringan Skala Rumahan, Buku Rahasia Mutasi Variegata, Buku Paket Panduan dan Praktek Kultur Jaringan Esha Flora.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar