TALKSHOW
ESHA FLORA
Boxies
123
Sabtu,
3 September 2022, Jam : 13.00 – 15.00
Budidaya
Tanaman Hias dengan Hormon.
(
Mengendalikan Pertumbuhan Tanaman Sesuai Keinginan Kita )
Ir.
Edhi Sandra MSi
Ir.
Hapsiati
Azizah
Zahra S Hut
Rifda
Afifah S Hut
1.Pendahuluan
Seringkali
kita dihadapkan pada berbagai masalah yang tidak kita ketahui penyebabnya. Seringkali
pertumbuhan tanaman yang kita rawat tidak sesuai dengan keinginan kita. Kata orang harusnya hal tersebut bisa
dilakukan tapi ketika dicoba koq ternyata tidak berhasil, sering gagal. Secara
teoritis harusnya bisa tapi kenapa saat kita lakukan gagal. Pak Barli menyetek
dengan satu ruas, satu mata tunas berhasil tapi kenapa kita gagal, Katanya
harus begini tapi nyatanya begitu, teoritisnya begitu tapi ternyata hasilnya
begini. Demikian banyak hal dan
informasi yang simpang siur yang membuat kita pusing dan bingung untuk mengatasi
masalah tersebut
Untuk
mengetahui dan mengevaluasi itu semua maka kita harus memahami situasi dan
kondisi bahan tanaman, mengetahui fisiologi tumbuhan dan karakteristik hormon
atau zat yang kita gunakan untuk perlakuan tanaman.
Pada
Talkshow inilah yang ingin saya sampaikan. Bagaimana kita mampu mengevaluasi
permasalahan yang kita hadapi terkait dengan pertumbuhan tanaman. Dan bagaimana
kita mampu mengendalikan pertumbuhan tanaman sesuai dengan yang diinginkan.
Acara
ini terbuka untuk umum siapa saja boleh bergabung dan boleh bertanya. Bahkan
tidak hanya saat talkshow ini saja tapi silahkan untuk bertanya diluar waktu
Talkshow ini. Kami ada di Esha Flora.
1.1.
Persepsi
Yang Salah
Persepsi
yang salah bisa disebabkan ketidaktahuan dan hanya berdasarkan “katanya”, tapi
kita tidak berusaha untuk mengkritisi dan mengevaluasinya. Jadi semuanya
dilaksanakan berdasarkan katanya dan dilakukan berdasarkan yang biasa dilakukan
orang tapi tidak diketahui kenapa hal tersebut dapat terjadi.
1.2.
Tidak
Ada Dasar dan Acuan.
Seringkali
dalam melakukan perlakuan tanaman berdasarkan Kirakira atau perasaan, atau
akata orang atau yang biasa dilakukan orang. Tapi kalua ditanya apa dasarnya?
Apa acuannya kita tidak bisa menjawab. Jadi sebaiknya segala sesuatu yang kita
lakukan harus ada dasarnya, hal tersebut akan membuat perlakuan yang kita
lakukan akan lebih baik dampaknya bagi tanaman.
Bila
ada dasarnya atau acuannya atau ada teoritisnya maka kita dapat gunakan hal
tersebut sebagai dasar dalam memodifikasi perlakuan terhadap tanaman. Atau
menentukan pola fikir dan sikap kita terhadap tanaman.
Contoh :
1. Photos of syntasis occurring during the day? True or false?
Most people answer correctly. The correct answer refers to the natural conditions, the conventional conditions, that is, the mahahari shines during the day.
Actually, the theoretical basis of photosynthesis is that photosynthesis will occur when there is a ray not because of the daylight. So even at night if there is light, photosynthesis will occur. That is why the farmers of chrysanthemums increase the length of irradiation with lamps so that the productivity of energy sources for growth increases. The impact is that growth will increase and be faster so that it will harvest faster. This will reduce the operational costs of cultivation so that it is more efficient and effective and increases profits. Similarly with houseplants. We can cultivate it so that it grows faster by adding irradiation so that growth will increase.
2. Plants should not be placed in the house because they can cause a lack of oxygen?
The answer: Most people answer Yes, because nocturnal plants do not photosynthesize and plants produce CO2 at night, making it dangerous for the inhabitants of the house and can lack oxygen.
Let's evaluate :
2.1. That the plant will carry out photosynthesis when there is a ray. So the presence of light rays in the house will also be able to cause photosynthesis and will produce oxygen. So plants not only produce CO2 but also produce O2 when there is a ray.
2.2. That the amount of O2 consumed by plants is not as great as that consumed by humans. This is calculated based on the number of biomasses from the plant compared to human biomass. The magnitude of the biomass indicates the number of cells that are respiring/breathing, and requires O2 and produces CO2. In addition, humans perform more movements than plants so that oxygen consumption is more than plants that are stationary.
2.3. That air circulation is open, circulating so that the availability of oxygen and Co2 in the air will not always be available.
3. Fertilizing is done once a week? True or false?
Answer: It's different to have it twice a week, once a week, or even once a month? Which one is correct? What is the basis for cultivating? is what we are giving adequate or not?
We humans eat a day 2-3 times, can we eat once a week directly 3 x 7 days = 21 plates directly at a time? Why can't it? Our eating capacity/ability to eat is not that much, on the other hand every day we need to eat for our energy to work daily. Similarly, with plants, every day needs to eat and the number of meals is also limited, there is a daily feeding capacity. Humans eat a capacity of 2-3 plates per day, if the plant is what capacity? What is the reference or basis?
The abundance of food is limited by the transpiration process. The process of transpiration is the process of rising water from within the growing medium into the roots, then to the stem and on to the leaves and out through the leaf stomata. The rising water brings food ingredients from the planting media.
2. Permasalahan :
2.1. Tanaman hias
tumbuh tidak sesuai yang diinginkan.
2.2. Pertumbuhan
lambat
2.3. Perbanyakan
banyak gagal.
2.4. Pertumbuhan
tidak optimal walau sudah dipupuk.
2.5. Tanaman tidak
rimbun.
2.6. Daun kerdil,
kecil dan sedikit
2.7. Tanaman lambat
laun mati.
2.8. Perakaran
gagal
2.9. Tunas mati
2.10. Tanaman
Tidak bisa berbunga
3. Apa Penyebabnya :
3.1. Terperangkap
situasi dan kondisi fisiologis dan lingkungan
3.2. Salah
perlakuan pemupukan.
3.3. Keterbatasan
sumber energi dan jaringan dan organ tanaman
3.4. Terlalu subur
3.5. Terperangkap
kondisi tua.
3.6. Terperangkap
pada keterbatasan dukungan faktor pertumbuhan.
4.Sepuluh Faktor
Pertumbuhan Penting
4.1. Sumber energi
4.2. Unsur hara : Makro dan mikro
4.3. Mineral
4.4. Vitamin
4.5. Asam Amino
4.6. Asam Lemak
4.7. Hormon
4.8. Enzim
4.9. Organik khusus
4.10. Hayati
5. Hormon Berperan
Sebagai Driver.
6. Mengendalikan
Pertumbuhan Tanaman.
6.1. Membungakan
secara serentak perlu untuk penyilangan ( aglonema).
Ada
dua metode Yang pertama langsung diberikan hormone giberelin dalam konsentrasi
tinggi untuk” memaksa tanaman (aglonema) mau berbunga. Kemampuan berbunga ini/
atau daya dorong ini harus lebih kuat dari kondisi hormonal indogennya. Formula
konsentrasi hormonnya adalah GA 3 100 mg/l di langsung di semprotykan ke
tanaman dan media sebanyak sekitar 10 ml sampai 30 ml sesuai dengan ukuran
potnya. Penyemprotan diberikan selama 10 hari secara terus menerus setiap hari
pagi dan sore agar kondisi dominasi hormonal di dalam tanaman selalu di
dominasi oleh dominasi hormon giberelin selama 10 hari terus-menerus hal ini
akan membuat tanaman mampu mengatasi dominasi hormonal lainnya dan beralih ke
dominasi hormon giberelin sehingga dapat berbunga.
Bila masih kurang kuat maka
gormula hormon bunga bisa lebih dikuatkan lagi dengan menggabungkan dua ragam
hormon giberelin agar daya dorong untuk berbunga dan berbuahnya menjadi lebih
kuat. Formula : GA3 100 mg/l dan GA4-7 100 mg/l formula ini disemprotkan
ke tanamnan dan media tanam sekita 10 ml – 50 ml sesuai dengan ukuran potnya.
Perlakuan disemprotkan selama 10 hari pagi sore.
Bila ternyata belum mampu
membungakan juga maka masalah bukan di fungsional hormonalnya tapi di masalah
lainnya biasanya terkait energi yang digunakan untuk pembungaannya yang kurang.
Oleh sebab itulah maka bisa kita buatkan Formula Perlakuan : 1.
Perlakuan paclobutraziol 500 mg/l diberikan pada tanaman selama 1 bulan
bila ukuran kecil 3 bulan untuk ukran pohon. Perlakuan penyemprotan
Paclobutrazol sampai tidak ada lagi pembelahan sel, tidak ada lagi pertumbuhan
vegetative. 2. Setelah satu bulan atau 3
bulan maka diberi formula hormone giberelin bisa formula tunggal GA3 atau
gabungan dengan GA 4-7. Seperti di atas. Pemberian Paclobutrazol
untuk menyimpan cadangan makanan. Dengan dihambatnya pembelahan sel maka tidak
ada pertumbuhan. Tidak ada pertumbuhan maka tidak mengeluarkan energi untuk
pertumbuhan. Energi di tabung setelah penuh/banyak maka dibuka dan diarahkan ke
pembungaan dengan giberelin, maka serentak akan berbunga semua.
6.2. Mengarahkan
pertumbuhan/ energi ke Umbi/rimpang
Petani
menanam jahe merah, awalnya senang karena tanaman jahe merahnya rimbun dan
subur, setelah 9 bulan panen ternyata rimpang jahe merahnya sangat sedikit.
Tanaman yang rimbun ternyata tidak menghasilkan rimpang jahe merah yang banyak.
Energi jsutru terpakai kea rah merimbunkan tanaman sehingga untuk pertumbuhan
rimpang justru menjadi sedikit.
Bagaimana
solusinya agar produksi rimpang jahe merahnya menjadi optimal? Seharusnya pada
saat pertumbuhan vegetative sudah optimal, maka untuk selanjutnya pertumbuhan
di arahkan untuk membesarkan, dan mengisi rimpang jahe merah sehingga hasil
bisa optimal.
Bagaimana
caranya: di awal saat mulai semai rimpang maka formulasi hormone adalah
dominasi hormonal vegetative yaitu gabungan antara auksin dan sitokinin, dan
agar hasil optimal di tambah giberelin sedikit agar penggabungan auksin dan
sitokinin tidak berdampak negative (saling melemahkan). Formula vegetative:
sitokini 60 %, auksin 30% dan giberelin 10%. Setelah dewasa maka
pertumbuhan di arahkan ke rimpang dengan Formula: auksin 60% : sitokinin 30%
dan giberelin 10%. Hormon auksin juga beragam. Hormon akar yang berkarakter
serabut (kecil-kecil banyak) bisa menggunakan hormone NAA, sedang untuk
menghasilkan akar sedikit tapi besar bisa menggunakan IBA, sedangkan untuk
pengisian rimpang/umbi bisa menggunakan 2,4D. Jadi untuk pembesaran rimpang
bisa menggunakan gabungan dari hormon auksin yang ada.
6.3. Mempercepat
dan memperbanyak anakan ( aglonema)
Setiap mahluk
hidup mempunyai karakteristik genetik yang berbeda-beda termasuk terkait dengan
pertumbuhannya. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Terlepas dari itu cepat dan
lambatnya pertumbuhan sangat tergantung pada banyak atau sedikitnya hormone
serta faktor-faktor pertumbuhan yang mendukungnya.
Dengan
memahami karakteristik hormone maka kitab isa mempercepat pertumbuhan tanaman
dan bisa pula menghambat pertumbuhan tanaman dengan menggunakan zat penghambat.
Dengan memahami dan menguasai hormone maka kitab isa mengarahkan atau
mengendalikan pertumbuhan tanaman.
Dengan
kemampuan mengendalikan pertumbuhan tanaman, misalnya yang biasanya tumbuh satu
bulan hanya satu daun, maka dengan hormone dapat dibuat satu bulan bisa tumbuh
dua atau bahkan 3 daun, Yang tadinya bonggol hanya mampu menumbuhkan beberapa
tunas, maka dengan hormone maka tunas yang tumbuh bisa lebih banyak. Demikian
pula stek batang akan lebih cepat menghasilkan agar sehingga keberhasilan
perbanyakan stek akan lebih besar.
Mempercepat
Pertumbuhan Tanaman
Untuk
mengendalikan kearah pertumbuhan ini maka prinsipnya adalah fungsional Formula
hormon haruslah bersifat kuat tapi rendah disamping itu sumber energi,
vitamin dan asam amino harus memadai. Untuk mendapatkan daya dorong yang kuat
tapi rendah maka kita dapat menggabungkan beberapa hormon sekelompok tapi
dengan konsentrasi yang snagat rendah. Berdasar konsentrasi di dalam kultur
jaringan maka konsentrasi gabungan tidak boleh lebih dari 2 mg/l. Formula : BAP
0,1 mg/l : 2 ip 0,01 mg/l ; TDZ 0,001 mg/l ; dan GA3 0,1 mg/l, Hormon
auksin tidak diberikan karena konsentrasi sitokinin rendah, tapi bila ingin
diberikan agar akar tetap baik boleh juga di tambah IBA 0,1 mg/l
Memperbanyak
Anakan
Untuk memperbanyak anak maka
konsentrasi harus diatas 2 mg/l dan harus kuat, tapi agar perakaran tidak rusak
maka perlu di beri hormone akar untuk mengantisipasi agar perakaran tidak
rusak. Penggabungan auksindan sitokinin bersifat saling melemahkan maka perlu
di beri hormone giberelin. Formula : TDZ 4 mg/l ; 2ip 8 mg/l ; BAP 10 ; IBA
2 mg/l : GA3 3 mg/l
6.4. Berbunga
terus menerus
Untuk membuat
tanaman berbunga terus menerus maka prinsipnya adalah bahwa dominasi harus
giberelin tinggi, tapi kemudian harus di dukung dengan 10 faktor penting. Formula
: GA3 500 mg/l + Pupuk bunga 2 g/l + Vitamin B komplek 1 pil/l + Asam amino
pepton 100 mg/l + myoinositol 100 mg/l = casein hidrilisat 100 mg/l = glisin 5
mg/l + sumber energi glukosa 2 ml/l + gula 30 g/l = Air Kelapa 500 ml/l.
Tanaman juga di beri pupuk guano
bisa dengan cara dilarutkan atau ditabur sebanyak 100 g/l. Formu;la tersebut
sangat kaya agar tidak mendatangkan penyakit atau mikroba pathogen, bisa
digunakan mikroba yang bersifat positif atau kalua untuk aglonema maka saya
sarankan dengan menggunakan Antibiotik spektrum luas gabungan antara:
streptomicine 250 mg/l + amoxline 250 mg/l + Kloramfenicole 250 mg/l +
Micostatin 250 mg/l diberikan di formula
6.5. Meningkatkan
keberhasilan stek permata tunas ( aglonema)
Untuk meningkatkan
keberhasilan stek per mata tunas, maka prinsipnya harus memadai untuk hormone
tunas dan hormone akarnya tapi rendah saja dan diberi 10 faktor pertumbuhan dan
giberelin untuk mencegah dampak kontra pemberian auksin dan sitokinin dan
mempercepat pembelahan sel.
Formula
: BAP 2 mg/l + IBA 0,5 mg/l + GA3 2 mg/l
+ Gula 30 g/l + Vitamin B komplek IPI 1
pil/l + Pepton 100 mg/l + myoinositol 100 mg/l, Casein hidrolisat 100 mg/l + glisin
5 mg/l + Streptomicine 250 mg/l + Micostatin 250 mg/l.
Stek
batang permata ruas harus di sungkup dalam kondisi kelembaban tinggi dan media
tanam harus steril, setiap hari sungkup dibuka dan disemprot halus sampai
terbasahi semua dan tutup lagi, lama pembukaan 1 jam pagi. Bila sungkup basah
maka di lap dan disemprot alkohol. Batang yang akan di stek pun di bersihkan
terlebih dahulu (di cuci bersih dengan bayclean 20 % selama 5 menit, bilas
bersih sebanyak 3 kali, mkemudian di potongh-potong dengan pisau bedah steril
dan bagian yang luka di beri/ diolesi dengan gabungan serbuk fungisida dan
bakterisida.
6.6. Membuat
rimbun, dan kompak
Untuk
membuat rimbun maka prinsipnya adalah gabungan antara rendah dan tinggi dan
kuat jadi disekitar 2-4 mg/l. Sifat kuat dilakukan dengan penggabungan hormone
sekelompok. Kompak bisa dilakukan dengan mengurangi pembelahan sel sehingga
arah pertumbuhan ke pembesaran sel dan penebalan sel, jadi bisa di beri zat
penghambat dengan konsentrasi sekitar 20% dari total hormon sitokinin dan
giberelin.
Formula
: BAP 6 mg/l + 2 ip 4 mg/l + TDZ 2 mg/l _ Kolkisin 0,5 mg/l + Paclobutrazol 0,5
mg/l + GA3 2 mg/l
6.7. Membuat daun
besar bulat tebal. ( aglonema)
Untuk membuat daun
besar bulat tebal maka menggunakan hormone yang membuat bongsor dan kuat yaitu
TDZ, untuk membesarkan daun bisa
memberikan gabungan kinetin dan 2,4 D dan diberi kolkisin agar terjadi
pelipatgandaan kromosm dan ditambah dengan giberelin agar pembelahan selo
menjadi lebih cepat
Formula
: TDZ 4 mg/l + Kinetin 2 mg/l + 2,4 D 2 mg/l + kolkisin 2 mg/l + GA3 2 mg/l +
Paclobutrazol 2 mg/l.
Formula diberikan atau disemprotkan kedaun atau tajuk.. Perlakuan diberikan
seiring dengan pertumbuhan daun.
Ada doorprize, hadiah permainan, ice breaking,
hadiah langsung.
TalkShow Dan Demo Esha Flora.
Boxies
123 Bogor
Sabtu,
27 Agustus 2022. Jam: 10.00 - 15.00
Teknologi
Kultur Jaringan Untuk Mengantisipasi Tantangan Ekspor
(
Teknologi Kultur Jaringan Terbaru) .
1. Strategi
Manajemen Dan Metode Teknologi serta Formula Hormon dan Media.
2. Penggunaan
Peralatan Yang Dapat Mempercepat Produksi Kultur Jaringan ( Aerator, shaker,
Bioreaktor, TIS manual, Tenporary Immers System).
3. Strategi
Kolaborasi Dan Kerjasama Dalam Menjawab Tantangan Ekspor Tanaman Hias
4. Doorprize,
gift, Ice breaking berhadiah.
5. Konsultasi
Gratis dan Diskusi santai Agribisnis Kultur Jaringan Civitas Alumni Esha Flora
ESHA
FLORA UNTUK MASYARAKAT
Boxies
123 Tajur. 26 Agustus - 4 September 2022
1. Pameran dan
Bursa Esha Flora : Produk Kultur, Produk Hormon, Produk Mutasi Variegata,
Produk Formula Aglonema, Formula Poliploid, Formula Penghambat.
2. Paket Kultur
Tanaman Steril dan Media Kultur Steril. Subkultur gratis ( plus diajarkan
subkultur).
3. Kultur Tanaman
Siap Aklimatisasi + Media Aklimatisasi ( plus gratis cara aklimatisasi hasil
kultur).
4. Tanaman hasil
kultur + Media stek mikro/media aklim + pupuk MS ( plus gratis cara stek mikro)
5. Demo Subkultur
gratis, Demo aklimatisasi gratis, Demo stek mikro gratis
6. Peralatan modern dan modifikasi dalam Kuljar
untuk meningkatkan produktivitas : aerstor steril, shaker, bio couple, TIS (
Temporary Immers System)
7. Teknologi
Budidaya di Dalam air ( kasus : orchidarium, anggrek di dalam air di Aquarium)
8. Buku-buku Esha
Flora : Kultur Jaringan Skala Rumahan, Buku Rahasia Mutasi Variegata, Buku
Paket Panduan dan Praktek Kultur Jaringan Esha Flora.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar